Kamis, 03 Oktober 2013

JHON PIETER MANUPUTTY 1KB08

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL


Kata Pengantar : 

puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karna atas berkat dan rahmatnya saya telah menyelesaikan tugas ini hingga selesai,
terimakasih juga untuk teman-teman yang telah menopang saya dalam menyelesaikan tugas ini , besar harapan saya mendapatkan nilai yang baik dari bapak dosen




BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, seperti pada proses kelahiran yang merupakan salah satu contoh manusia sebagai makhluk sosial. Saat kita lahir, tentu kita mambutuhkan sosok seorang ibu untuk memperkenalkan dunia baru bagi kita, juga merawat dan membesarkan kita. Secara garis besar, hal tersebut merupakan satu contoh perwujudan kita sebagai makhluk sosial.dalam kehidupan di dunia, setiap makhluk hidup memerlukan interaksi dan komunikasi satu sama lain, khususnya bagi umat manusia. Interaksi dan komunikasi ini sangat diperlukan karena manusia ditakdirkan menjadi makhluk sosial yang tak pernah lepas dari bantuan orang lain. Oleh karena manusia hidup sebagai mahkluk sosial itulah, disadari maupun tidak, manusia cenderung hidup berkelompok dengan tujuan yang sama, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan mereka masing-masing. Dalam tujuannya meningkatkan taraf kesejahteraan dan kehidupan manusia, mereka cenderung hidup berkelompok yakni misalnya untuk mewujudkan kebutuhan sosialnya, terciptanya keamanan, ketertiban, keadilan, kenyamanan, kerjasama dan lain sebagainya. Dalam kehidupan berkelompok pula, manusia relatif tidak berorganisasi namun semua itu terjadi secara spontanitas atau diluar kesadaran manusia, mereka akan hidup secara berkelompok , dan saling mebutuhkan satu sama lain.Tidak mungkin manusia mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam contoh lain, saat kita telah tiada di dunia (meninggal), kita pun tentu saja membutuhkan bantuan orang lain untuk menguburkan jenazah kita. Dari berbagai contoh diatas yang telah dipaparkan, maka dari itulah mengapa manusia disebut sebagai makhluk sosial










B. Rumusan Masalah 


1. pengertian manusia sebagai makhluk sosial?
2. apa kedudukan manusia sebagai makhluk sosial?
3. apa pengembangan manusia sebagai makhluk sosial? 
4. contoh manusia sebagai makhluk sosial




 C. Tujuan

1. menjelaskan manusia sebagai makhkluk sosial 
2. menjelaskan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial 
3. menjelaskan pengembangan manusia sebagai makhluk sosial
4. menjelaskan contoh manusia sebagai makhluk sosial




BAB II

PEMBAHASAN



1. Pengertian manusia sebagai makhluk sosial
Pengertian Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.Karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan.
2. kedudukan manusia sebagai makhluk sosial 

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.

Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
 Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.


3. pengembangan manusia sebagai makhluk sosial


Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.

Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainncya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.

 4. contoh manusia sebagai makhluk sosial

Manusia sebagai makhluk sosial berarti manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhannya, dalam hal ini manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia juga perlu berinteraksi, manusia hidup bersama dengan manusia lainnya karena manusia sebagai makhluk sosial berarti manusia sebagai warga masyarakat. Selama hidup, manusia satu memerlukan manusia lain



BAB III
PENUTUPAN

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a.  Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b.  Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c.  Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d.  Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia





BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1. http://auditabakri22.blogspot.com/
2. http://apptis.or.id/index.php/manusia-sebagai-makhluk-sosial                                                                  3. http://budayaku-indonesia.blogspot.com/2011/09/kedudukan-manusia-sebagai-mahluk.html